Posted by : Muhammad Adityo Selasa, 13 Oktober 2020

 


    Pada saat itu aku mulai iri dengan teman temanku yang bisa pergi bebas melakukan apa saja, tidak dibatasi jam malamnya, boleh menginap saat hari libur, merokok dirumah sendiri, dan saat itulah aku bertemu dengan temenku yang membuatku sangat iri ini, dia benar benar bebas melakukan apapun yang dia inginkan tanpa ada yang mengatur, ibunya telah meninggal dan ayahnya telah meninggalkannya menikah dengan wanita lain, dia dimataku begitu bebas tanpa ada yang mengatur dan aku sangat ingin seperti dia, karena aku benar benar ingin hidup bebas tanpa ada yang menghalangiku untuk nongkrong, merokok, menginap, pulang malam, jalan kapanpun aku mau, aku sangat iri dengan dia yang bisa melakukan itu dengan bebas, bolos sekolah tidak ada yang memarahi, dan tanpa sadar rasa iriku ini mulai tumbuh membesar saat aku naik kelas ke kelas 2, dan akupun mulai merasa terkekang dengan perlakuan orang tuaku yang tidak memperbolehkan aku untuk menginap, keluar rumah setiap hari, pulang malam, dan tanpa sadar akupun melakukan transaksi pada dunia untuk mengabulkan keinginan dari rasa iriku untuk bisa bebas seperti temanku, dan tiba saatnya dunia mengabulkan permintaanku dengan cara yang tidak kuinginkan.

    dunia memulai proses pengabulan pada saat aku berada di kelas 2 sma smester 2, aku diberikan kebebasan dengan cara yang tidak terfikirkan olehku, dunia memberikan sebuah skenario untuk mengabulkan keinginan ku, dunia membuat ibuku sakit sakitan, kemudian ibuku mulai berobat ke malysia dan akhirnya aku mulai lebih bebas untuk pergi malam dan pulang malam karena ibuku sedang berobat keluar negeri, aku menikmati keseharianku karena ibuku tidak ada dirumah, ibuku kembali lagi ternyata ibuku terkena kanker, dan dia harus sudah di operasi dan setelah ibuku kembali kerumah aku mulai merasa tidak bebas kembali, karena ada ibuku dirumah dan ditambah lagi ibuku sedang sakit, jadi aku merasa terikat dirumah karena harus menemani ibuku, mengurusi ibuku, meskipun aku tidak terlalu berkontribusi dalam mengurus ibuku karena ada keluargaku yang datang dan menginap dirumah untuk mengurus ibuku, setelah mencari dokter akhirnya ibuku pergi ke rumah sakit untuk persiapan sebelum operasi, setelah ibuku menjalani operasi untuk mengobati kankernya, akhirnya ibuku kembali sembuh dan akhirnya ibuku diperbolehkan untuk kembali dan aku mulai bercerita pada ibuku untuk meyakinkan ibuku bahwa aku ini sudah dewasa dan tidak ingin lagi di kekang seperti anak kecil.

"bu aku ini udah dewasa, udah bisa bedain mana yang baik dan mana yang buruk, aku ini bisa berfikir panjang sebelum mengambil keputusan." kata aku

"iya nak, nanti kalo kamu udah gede nanti ibu pasti ga akan mengekang kamu kok" kata ibuku

"aku ini sudah dewasa bu!"

"iyaa, mudahan nanti kamu besar jadi anak yang pinter, soleh, mandiri, dewasa, sukses, dapat istri yang baik."

    namun ibuku tetap tidak mengizinkan ku, lalu aku mulai membenci ibuku karena dia menganggapku anak kecil dan tidak memberikanku kebebasan, lalu akupun menginginkan kedewasaan itu lagi untuk mendapatkan kebebasan lagi. dan akupun memulai transaksi dengan dunia lagi tanpa sepengetahuanku untuk mendapatkan kedewasaan, dan akhinya skenario pun berubah sekali lagi untuk mengabulkan keinginanku.

    Kehidupanku pun berlanjut hingga akhirnya ibuku harus kembali periksa kondisinya, dan akhirnya dokter memberikan usul pada ibuku untuk melakukan Kemoterapi untuk menghilangkan sisa sisa kanker yang masih ada didalam tubuh ibuku, dan keluargaku pun memutuskan untuk melakukan kemoterapi dan menjalani prosedurnya, namun sayangnya keluargaku tidak mengetahui bahwa kemotrapi memang dapat membunuh akar dari kanker namun kemoterapi juga membunuh sel sel lain yang ada didalam tubuh ibuku, untuk orang yang menjalani kemoterapi harus dalam kondisi fisik yang sehat untuk meningkatkan kemungkinan berhasil, karena banyal orang bilang kemoterapi ini kemungkinannya 50-50 jika orangnya kuat akan selamat, namun untuk yang tidak kuat akan game over.

    Saat itu kondisi ibuku memang tidak baik karena dia baru saja menjalani operasi pengangkatan kanker, kondisi ibuku sangatlah kurus dan untuk jalan saja memerlukan kursi roda, dan pada akhirnya saat beberapa hari menjalani kemoterapi ibuku pun mengalami kejang kejang, lalu tanpa sengaja karyawan warung dari ibuku yang memang kebetulan indigo datang kerumah sakit membawa anaknya dan anaknya kaget melihat ibuku yang terbaring di kasur rumah sakit dan berkata..

"Itu kok diatas perut ibu ada yang lompat - lompat sih"

"kasihan ibu itu kesakitan di injak injak sana anak itu" kata anak karyawan ibuku

    Sontak sekeluarga kaget mendengar ucapan anak itu dan melihat kearah ibuku, namun tidak ada satupun dari kami yang melihat sosok tersebut, lalu keluargaku langsung mencari ustad yang mereka kenal untuk dimintain bantuan, beberapa hari kemudian ada keluargaku yang datang membawakan ibuku sebuah air di botol besar untuk diminumkan ke ibuku, katanya air itu didapat dari ustad kenalannya dan akhirnya keadaan ibuku pun membaik setelah diminumkan air itu, ibuku sudah tidak kejang kejang seperti sebelumnya.

    Keesokan harinya Ayahku pun datang dengan air mineral besar ditangannya dan dia bilang air ini didapatkan dari ustad yang dia kenal juga dan ibuku diberikan air ini,setelah ibuku meminum air ini, tiba tiba ibuku jadi kembali kejang - kejang dan keluargaku marah besar terhadap ayahku yang membawakan air tidak jelas ini, padahal ibuku sudah jauh lebih baik setelah minum air dari keluargaku, namun setelah minum air dari ayahku ini Ibuku kembali kejang - kejang dan tidak hanya itu, ibuku juga tidak ada nafsu makan lalu ibuku juga mulai mendapatkan gangguan kejiwaan sampai dia berfikir bahwa dirinya sudah mati dan berada di alam lain, dia juga sering teriak teriak saat tengah malam dan dia selalu berdzikir, berdoa, istigfar setiap siang hari sampai dia tertidur, keluargaku juga sampai mendatangan psikiater untuk ibuku dan setelah minum air aneh itu ibuku jadi tidak nafsu makan selama beberapa hari.

    Saat itu aku pulang dari sekolah lalu mampir ke tempat makan untuk membeli makan malam karena tidak ada orang lain di rumahku, lalu aku ditelpon oleh Ayahku untuk segera kerumah sakit,lalu aku pun pergi ke rumah sakit setelah membeli makanan dan sesampainya aku disana aku melihat---


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Muhammad Adityo. Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll


widgeo.net

- Copyright © 2013 Mahasiswa Konyol -Sao v2- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -