Archive for Desember 2020

Nama : Muhammad Adityo

Kelas : 4PA12

NPM : 13517834

Matkul : Sistem Informasi Psikologi

Tugas Vclass Minggua 10 Resume materi 3 dan 4

 

Kaitan Arsitektur Komputer dengan Kognisi Manusia

Menurut Von Neumann (dalam Isaacson, 2015) masa depan komputer pintar barangkali terletak bukan pada pendekatan digital murni, melainkan ‘prosedur campuran’ yang memadukan metode digital dengan analog.

‘Logika harus melalui pseudomorfosis ke neurologi’ ucap Von Neumann.

Jika diterjemahkan secara sederhana maksudnya ialah komputer harus dibuat lebih menyerupai otak manusia.

Komputer memiliki skema yang jelas yang masing-masing memiliki tugas dan fungsinya. Sama seperti halnya komputer, manusia juga memiliki skema yang jelas dengan tungas dan fungsinya yang berguna satu sama lain. Dari skema tersebut dapat diketahui bahwa komputer dapat beroperasi dengan baik jika memiliki arsitektur yang lengkap sama seperti manusia. Manusia memiliki akal sebagai kelebihan dan manusia yang menciptakan komputer-komputer canggih untuk membantu aktivitas manusia sehari-hari. Jadi semua akan berjalan dengan baik jika sesuai dengan struktur, tugas dan fungsinya.

Dikatakan bahwa kognisi manusia mencakup bagaimana manusia menyimpan informasi, ini sama dengan memory, CD-ROM drive, USB flash drive, flash card, atau floppy disk komputer (walau ingatan manusia lebih banyak dari pada memory-memory komputer). Kemudian untuk menyimpan atau mengambil informasi kita bisa menggunakan software khusus. Komputer juga bisa mentransformasi, yaitu memperbaharui informasi. Semua komponen tersebut berada dalam satu naungan disebut CPU (Central processing Unit), yang berperan untuk memproses perintah yang diberikan oleh pengguna komputer, mengelolanya bersama data-data yang ada di komputer. CPU diumpamakan sebagai otak dari komputer.

Arsitektur komputer dan struktur kognisi manusia memiliki kesamaan, yaitu tidak dapat berjalan sendiri dalam menjalankan fungsinya, tetapi sebagai satu kesatuan. Dalam hal ini erat kaitannya dengan struktur masing-masing. Dimana struktur manusia adalah suatu unsur yang saling berhubungan antara satu sama yang lain yang saling berakomodir atau saling melengkapi antara fungsi-fungsi, skema. Seperti bagian otak yang mengakomodir unsur bagian-bagian tubuh manusia yg menjadikan suatu sistem yang kompleks. Sedangkan, Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Pada dasarnya proses kognitif manusia sama dengan komputer seperti yang sudah dijelaskan diatas yaitu terdiri dari input-proses-penyimpanan-output. Sama halnya dengan membuat atau menciptakan suatu arsitektur komputer yang baik tentunya dibutuhkan ide-ide yang berasal dari pemikiran orang yang struktur kognisinya baik pula. Untuk mendapatkan struktur kognisi yang baik juga dapat dipengaruhi oleh adaptasi yang dilakukan oleh manusia dari proses-proses yang ada dalam lingkungannya.

Dalam hal ini keterkaitan antara struktur kognisi manusia dan arsitektur komputer sangatlah erat kaitannya karena komputer dan kognisi manusia mempunyai suatu kesamaan seperti menerima (receives), menyimpan (storage), menarik (retrieves), mentranformasi (transforms), dan mentransmisi informasi (transmits). Dalam mempermudah pekerjaannya manusia, melakukan berbagai upaya pengembangan teknologi untuk berbagai bidang aktivitas dan kebutuhannya. Dewasa ini teknologi yang mampu mempemudah pekerjaan manusia baik dalam bentuk pekerjaan yang mengandalkan kontribusi langsung dengan kemampuan berpikir (mengolah data dll), juga pekerjaan yang berhubungan dengan tenaga (pemograman mesin produksi) adalah komputer. Komputer dapat menyimpan dan memproses data sesuai dengan kebutuhan penggunanya, yaitu manusia. Perbedaannya adalah pengetahuan yang ada dalam otak manusia merupakan hasil dari proses perkembangan kognitif manusia tersebut. Pengetahuan bagi manusia dapat digantikan dengan nama program bila pada komputer dan program pada komputer adalah hasil ciptaan manusia.

Kelebihan dan Kelemahan

Solso, Maclin & Maclin (2007) menyebutkan perbandingan antara komputer tipe Von Neumann (yang sekarang biasa digunakan) dengan kognisi manusia, yaitu:

  1. Kecepatan proses
  • Komputer: dalam nano detik
  • Kognisi: dalam milidetik sampai beberapa detik
  1. Jenis
  • Komputer: Rangkaian prosesor
  • Kognisi:Prosesor paralel
  1. Kapasitas penyimpanan
  • Komputer: Sangat besar, untuk informasi berkode digital
  • Kognisi:Sangat besar, untuk informasi visual dan linguisttik
  1. Bahan-bahan
  • Komputer: Silikon dan elektronik
  • Kognisi:Neuron dan organik
  1. Kerjasama
  • Komputer: Sangat patuh
  • Kognisi:Cukup kooperatif
  1. Kemampuan belajar
  • Komputer: Sesuai aturan yang ditetapkan
  • Kognisi:Konseptual
  1. Fitur unggulan (KELEBIHAN)
  • Komputer:

– Mampu memproses data yang sangat banyak dalam waktu yang singkat

– Efisien dalam biaya

– Sudah teratur

– Mudah dirawat dan bisa ditebak

  • Kognisi:

– Mampu membuat penilaian, kesimpulan, dan penyamarataan dengan mudah

– Pergerakannya memiliki bahasa, emosi, percakapan dan vision

  1. Fitur terburuk (KELEMAHAN)
  • Komputer:

– Tidak mampu belajar sendiri dengan cepat

– Memiliki kesulitan dengan tugas kognitif manusia yang rumit (seperti pemahaman bahasa dan produksi

  • Kognisi:

– Kapasitas penyimpanan dan pemrosesan informasi yang terbatas

– Pelupa

– Cukup mahal dalam pemenuhan permintaan kebutuhan (seperti makanan, minuman, suhu udara yang sesuai sebagai tambahan atas segala kebutuhan-kebutuhan bio-psikologis lainnya).

 

Beberapa sumber lain juga menyebutkan kelebihan dan kelemahan dari komputer dan kognisi manusia, diantaranya:

Kelebihan:

Komputer

  1. Komputer dapat melakukan operasi matematika dan logika dengan sangat cepat.
  2. Komputer dapat menguji model-model kognitif dengan sumber daya ruang dan waktu yang lebih hemat.
  3. Dalam waktu yang sama, komputer dapat melakukan ribuan simulasi dan menghasilkan ribuan data, dan lain-lain

Kognisi

  1. Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas.
  2. Banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar.
  3. Mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal.

Kelemahan:

Komputer

  1. Komputer tidak memiliki emosi seperti manusia.
  2. Komputer tidak dapat melakukan generalisasi.
  3. Komputer tidak mampu memahami pola-pola yang kompleks.
  4. Komputer tidak mampu membuat kesimpulan.
  5. Manusia lebih unggul dalam mengenali wajah, dan lain-lain.

Kognisi

  1. Membutuhkan waktu yang cukup lama.
  2. Terkadang sulit mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari, karena tergantung individu masing-masing dalam mengoptimalkan cara berpikir mereka.

CBIS (Computer Based Information System)

1. Definisi

CBIS atau kepanjangan dari Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolahan data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat digunakan sebagai alat bantu yang mendukung untuk pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. CBIS (Computer Based Information System) juga merupakan sistem informasi yang telah menggunakan teknologi komputer terutama pada elemen hardware dan softwarenya.

Menurut Umar (2005), CBIS merupakan evolusi sistem informasi yang berbasiskan komputer yang tahapannya memperlihatkan perkembangan kemajuan teknologi sistem informasi sekaligus pemanfaatannya oleh orang-orang yang berkepentingan dalam perusahaan. Laudon dan Laudon (dalam Umar, 2005) menjelaskan bahwa CBIS adalah sistem informasi berbasis komputer untuk pemrosesan dan penyebaran informasi yang mengandalkan peranti keras dan lunak komputer.

Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer

CBIS berevolusi mulai dari fokus awal pada data (bagaimana mendapatkan data), kemudian fokus baru pada informasi (bagaimana mengolah data), fokus pada penunjang keputusan (bagaimana menentukan hasil akhir), fokus kini pada komunikasi (otomatisasi perkantoran), dan fokus pada konsultasi (sistem pakar)

Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.

Sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut. Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.

Usaha penerapan komputer dalam bidang bisnis sudah sangat berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi informasi di dunia. Aplikasi komputer pertama kalinya dikenal sebagai Sistem Informasi Manajemen (SIM) atau dalam bahasa inggrisnya disebut Management Information Systems (MIS), kemudian diikuti oleh sistem pendukung keputusan yakni Decission Support Systems (DSS), otomatisasi kantor yaitu Office Automation (OA), dan sistem pakar atau Expert System (ES). Semua aplikasi tersebut kemudian membentuk sistem informasi berbasis komputer atau Computer-Based Information System (CBIS).

Adapun tahap-tahap perkembangannya dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:

a. Berfokus pada data (Electronic Data Processing – EDP)

Sistem pemrosesan transaksi merupakan jenis sistem yang pertama kali di impelementasikan. Fokus utama sistem ini adalah pada data transaksi. Sistem informasi ini digunakan untuk menghimpun, menyimpan dan memproses data transaksi serta sering kali mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari transasksi misalnya yang mengendalikan keputusan adalah sistem pemrosesan transaksi yang sekaligus dapat memvalidasi keabsahan kartu kredit atau mencarikan rute pesawat terbang yang terbaik sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Nama aplikasi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

 

b. Berfokus pada informasi (Management Information System – MIS)

Menurut Kertahadi (dalam Fatta, 2007), Sistem Infromasi Manajemen (SIM) dapat didefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerima. Menurut Murdick dan Ross (dalam Fatta, 2007) tujuannya adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan kepurtusan pada perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan, dan menyajiakn sinergi organisasi pada proses. Pada Tahun 1964 diperlihatkan dan di kenalkan sebuah generasi baru, yaitu alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai Sistem Infromasi Manajemen (SIM) dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep tersebut segera diterima oleh beberapa perusahaan besar sebab dengan adanya Manajemen Informasi, makan perusahaan akan lebih mudah dalam mendapatkan Informasi yang akurat untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perusahaan

Elemen – elemen SIM terdiri dari:

  • Hardware
  • Software
  • Prosedur
  • Database
  • Model

Menurut Fatta (2007), pada level manajemen berfungsi mebantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyelidiki resume rutin dan laporan-laporan tertentu. SIM mengambil data mentah dari TPS dan mengubahnya menjadi kumpulan data yang lebih berarti yang dibutuhkan manager untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk mengembangkan suatu SIM, diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang dibutuhkan manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut.

c. Berfokus pada penunjang keputusan (Decision Support System – DSS)

Sistem penunjang keputusan (decision support system) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya dibuat. DSS dibuat sebagai reaksi atas ketidakpuasan terhadap Sistem Pemrosesan Transaksi dan Sistem Informasi Manajemen sebagaimana diketahui, SIP lebih memfokuskan diri pada pengendalian transaksi yang merupakan kegitan yang bersifat berulang dan terdefenisi dengan baik, sedangkan SIM lebih berorientasi pada penyediaan laporan bagi manajemen yang sifatnya dinamis.

 

d. Berfokus pada komunikasi (Office Automation – OA)

Pada waktu DSS (decision support system) berkembang, perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor atau office automation (OA). OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat kantor elektronik. OA telah berkembang meliputi berbagai aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice mail, e-mail, electronic calendaring, faximile transmission dan desktop publishing.

e. Berfokus pada konsultasi (Artificial Intelligence / Expert System – AI / ES)

Bagian dari AI yakni sistem pakar (expert system) menjadi perhatian yang utama. Sistem pakar sendiri merupakan sebuah sistem yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu area, misal sistem pakar dapat menyediakan sebagian bantuan yang sama seperti seorang konsultan manajemen. Expert System (ES) merupakan representasi pengetahuan yang menggambarkan cara seorang ahli dalam mendekati suatu masalah. ES lebih berpusat pada bagaimana mengodekan dan memanipulasi pengetahuan dari informasi (misalnya aturan if…then).

Komponen sistem pakar:

  • User Interface: memungkinkan pemakai untuk berinteraksi dengan sistem pakar
  • Knowledge Base: menyimpan pengetahuan yang digunakan untuk memecahkan masalah tertentu
  • Interface Engine: memberikan kemampuan penalaran yang menginterpretasikan isi dari knowledge base
  • Development Engine: digunakan oleh ahli dan analisis sistem untuk menciptakan sistem pakar

Komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau biasa disebut dengan sistem pendukung kecerdasan sistem pendukung ini memiliki beberapa karekteristik antara lain:

  • Belajar atau memahami permasalahan berdasarkan pengalaman
  • Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi-situasi baru
  • Mampu menangani masalah yang kompleks
  • Memecahkan permasalahan berdasarkan penalaraan
  • Menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan

 

 

Tugas Vclass M10

Posted by Muhammad Adityo
Selasa, 01 Desember 2020

Popular Post

Muhammad Adityo. Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll


widgeo.net

- Copyright © 2013 Mahasiswa Konyol -Sao v2- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -